- Sosialisasi Pengisian data Teknis dan Program Kampung Iklim (ProKlim)
- DLH Kota Bekasi melaksanakan penilaian Adiwiyata Tingkat Kota Bekasi tahun 2025
- Dinas Lingkungan Hidup menghadiri Studi Tiru dari Pemerintah Kota Sukabumi
- Kunjungan kunjungan kerja dari Anggota DPRD Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat
- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi melaksanakan Pembinaan Lokus Kota Bekasi Sehat
- Kunjungan kerja dari Komisi II Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat
- Giat pengangkutan sampah liar
- Giat penyapuan sampah liar
- DLH Kota Bekasi menghadiri undangan rapat yang di gelar oleh Diskominfostandi Kota Bekasi
- Dalam rangka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2025
Sosialisasi Pengisian data Teknis dan Program Kampung Iklim (ProKlim)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi melalui Bidang Tata Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (TLPKLH) melaksanakan Sosialisasi Pengisian data Teknis dan Program Kampung Iklim (ProKlim) RW 27 Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (21/7).
ProKlim menjadi salah satu upaya strategis dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang melibatkan peran aktif masyarakat di tingkat tapak. Salah satu contohnya dapat ditemukan di RW 27 Kelurahan Teluk Pucung, yang telah melaksanakan berbagai aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Inisiatif ini berangkat dari pembentukan komunitas Bank Sampah, yang menjadi motor penggerak pengelolaan limbah secara mandiri. Melalui kegiatan Bank Sampah, masyarakat mampu mengolah limbah padat maupun cair menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi, seperti kompos, ecobrick, dan kerajinan daur ulang.
Kegiatan ini tidak hanya berdampak pada pengurangan timbulan sampah, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Lingkungan RW 27 Teluk Pucung menjadi bukti bahwa aksi kecil di tingkat lokal dapat memberikan kontribusi besar bagi keberlanjutan lingkungan dan ketahanan iklim serta menjadi magnet kepada masyarakat lainnya untuk bisa langsung berinteraksi dengan lingkungan dalam upaya pengurangan sampah dimulai dari hulu.
